Rabu, 8 Juli 2009, akan menjadi sejarah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014. Hari itu seluruh bangsa Indonesia akan memilih pemimpin yang bertanggung jawab menjadi nakhoda atas tanah air tercinta ini. Ada pasangan Megawati – Prabowo dengan program Pro Rakyat-nya, Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono dengan slogan “Lanjutkan”, dan Jusuf Kalla – Wiranto yang selalu mendengungkan kalimat “Lebih Cepat Lebih Baik”. Sudah siapkah anda memilih?Meskipun pesta Demokrasi Pilpres 2009 ini merupakan hajatan dari seluruh warga Negara Indonesia, namun berbagai pihak mengklaim bahwa masih banyak pelanggaran HAM yang diakibatkan belum selesainya persoalan DPT. Bahkan Tim Kampanye JK-Win dan Mega-Pro tidak pernah berhenti mengkritik KPU terkait DPT. Masih banyaknya daftar pemilih ganda, orang-orang yang tidak terdaftar dalam DPT, pemilih dibawah umur, dan lain sebagainya adalah potret Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pilpres 2009 ini. Hal ini tentu saja mendapat kecaman dari berbagai kalangan, namun anehnya KPU malah bersikeras bahwa tidak ada masalah dengan DPT. Mana yang benar?
Namun dari kabar terbaru yang beredar, permasalahan DPT akhirnya mendapat solusi dari Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan ini keluar setelah MK mendapat permohonan pengujian terhadap pasal 28 dan pasal 111 ayat (1) UU No.24 Tahun 2004 tentang Pemilihan Presiden dari Refly Harun dan Maheswara Prabandono. Apa keputusan atau solusinya? MK memutuskan bahwa setiap warga Negara Indonesia yang tidak terdaftar di DPT masih boleh memilih dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk atau KTP dan atau Paspor yang masih berlaku. Namun untuk dapat menggunakan KTP atau Paspor dalam Pilpres 2009 ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain yaitu:
- Harus mendaftar terlebih dahulu.
- Menunjukkan Kartu Keluarga.
- Hanya berlaku di RT/RW sesuai alamat di KATP atau Paspor.
- Pemilih hanya bisa mencontreng 1 jam sebelum batas akhir pencontrengan.
Jadi, bagaimana menurut kawan-kawan? Sudah terjawabkah permasalahan DPT yang sepanjang tahun ini menjadi polemik dalam Pemilu kita? Entahlah, kita tunggu saja efektifitas solusi penggunaan KTP ini. Mudah-mudahan keputusan ini bukan strategi politik baru untuk menggelembungkan suara. Mari menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia periiode 2009-2014 dalam damai. Dan jangan lupa sosialisasikan penggunaan KTP atau Paspor ini bagi yang belum terdaftar di DPT.
Damai bangsaku, Sukses Pilpres, Sejahtera Rakyatku. God Bless Indonesia.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Post a Comment