yang menguap dalam kenyataan?
Akan kujejakkan kemana lagi tapak kakiku,
jika tak ada lagi jejak kaki yang dapat kutelusuri?
Dalam kesendirian, di tengah hamparan pasir panas realitas,
harapan yang t'lah lama tersusun rapi perlahan-lahan lebur oleh terik mentari,
yang menghujam dari ubun-ubun ku.
Kaki-kaki ku lemah,
bibirku kering dan terkoyak,
air mataku tak kuasa lagi menetes,
karena mataku t'lah kering,
tubuhku pun kaku dan tak dapat lagi bergerak.
Akan seperti apa aku saat hatiku pun mulai menghitam,
hangus dalam kapastian yang tak kunjung ku t'rima?
Melangkah mundur pun aku tak sanggup lagi,
tak ku kenal lagi semua yang tertinggal di belakang.
Akhirnya, disini, aku menanti ajal menjemputku.
Menarik ku keluar dengan kepakan sayap maut,
membawaku pergi mencari impian dan asa yang tak lagi ku miliki.
Namun, akan seperti apa aku nanti?
Kintap, May 4, 2010
Flicka
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Post a Comment